Welcome Note

Da Dreamin Girl Said Welcome... Annyeong Haseyoo... Ohayoo Gozaimasu... Ni Hao... Yeoboseo....

Rabu, 04 Juli 2012

FLOWER'S HOUSE (PART 1)

Author                 : Dewi (@dw1601)
Genre                   : Romance, fiction
Rating                  : General
Format                 : Series
Cast                 : Hwang Hee Gi (OC), Nickhun (2 PM), Victoria (FX), Shin Min Chul (T-Max), Kim Jun (T-Max), Park Han Bi (T-Max), Joo Chan Yang (T-Max), Choi Gi Won (OC)

This is my first fan fiction... so mianhe if its not perfect *bow*
**********
 
Gadis manis itu sedang berdiri memandangi teobokki dagangannya. Hari ini dia baru menjual sedikit. Dia mengusap peluh dikeningnya. Rambut panjangnya diikat dan dijalin menjadi dua. Walau bermandi peluh dan berpakaian ala lelaki, tetapi dia masih terlihat manis.
Yaa! Pencuri! Berhenti kau!” teriak seorang lelaki berumur yang sedang berlari mengejar pria muda yang membawa koper. Pria tua tersebut tampak terengah-engah, sementara jarak diantara dia dan pemuda itu semakin menjauh.
Gadis penjual teobokki yang melihat ini segera melompat ke depan gerobaknya. Gadis ini lalu menjulurkan kakinya dengan sengaja. Pemuda pencuri itu langsung tersandung dan jatuh terguling.
Ya! Mau apa kau? Jangan ikut campur!”
“Dasar pencuri! Cepat kembalikan tas itu atau ...”
“Atau apa? Hah! Kau mau mati?”
Pencuri itu berdiri dan menendang gerobak tebokki hingga terguling. Gadis itu melotot.
“Kurang ajar!”
Gadis itu melancarkan tendangan ke perut pencuri. Pencuri itu mengaduh sambil membungkuk. Koper ditangannya terlepas. Pencuri itu melihat ke arah sang gadis yang siap melancarkan pukulan.
“Kau mau lagi? Pergi sana!”
Pencuri itu mundur ketakutan. Dia berbalik arah dan berlari kencang.
Gadis itu tersenyum.
Ahjussi, gwenchana? Ada yang hilang?”
Pria berpakaian mewah dan berdasi itu memandang heran. Seperti mengerti gadis itu tersenyum, sambil menunjuk arah lari si pencuri.
“Mohon maafkan dia, Ahjussi. Mungkin dia terdesak dan melakukan tindakan konyol itu. Saya mohon masalah ini tidak diperpanjang,” katanya sambil membungkuk.
“Ahh... gamsahamnida,” pria itu tampak seperti tersadar lalu turut membungkuk.
Cheonmaneyo, ahjussi
Mata pria itu terus menelusuri sang gadis. Ketika melihat liontin yang dipakai gadis itu, dia lalu terbelalak.
Gundae, kalau ahjussi tidak apa-apa, saya pergi dulu”
Gidariseyo! Agesshi, darimana anda dapatkan liontin itu?”
Mwo? Ah, ini liontin dari ibuku. Waeyo?”
Eopseoyo. Aegesshi, nugu seyo?”
Joneun Hwang Hee Gi imnida. Jwesonghamnida Ahjussi, bila tidak ada perlu lagi, saya pergi dulu”
Pria tua itu seakan hendak mengatakan sesuatu. Belum sempat dia mengucapkan kata-kata, handphone ditangannya berbunyi. Setelah berbicara sebentar, dia menutup telepon dan menoleh ke tempat gadis penolongnya. Ternyata Hwang Hee Gi telah pergi membawa gerobaknya.
“Gadis itu ...”
**********
“Hwang Hee Gi babo!” maki gadis penjual tebokki itu di suatu tempat. “Ibu sudah mengatakan agar aku tidak memperlihatkan liontin ini pada sembarang orang!” gadis itu memukul kepalanya sendiri. Dia lalu berjalan di sebuah kompleks perumahan kecil. Setelah tiba pada sebuah rumah yang paling kecil, dia lalu memasuki pintunya.
“Aku pulang!”
Terdengar suara batuk.
“Hee Gi-ah, kau sudah pulang nak?”
Eomma, sudah makan? Sudah minum obat? Kenapa masih batuk terus? Sebentar Hee Gi masakkan nasi dan sayur,” gadis itu tampak sibuk sendiri. Dia berjalan mondar-mandir dan mengaduk-aduk lemari pendingin. Sesaat dia menoleh pada ibunya.
Eomma...” kata-katanya menghilang. Bila dia bercerita tentang pria yang tampak mengenali liontinnya, eommanya pasti marah.
“Ah, tidak apa-apa. Eomma mau makan apa?”
Ibunya tersenyum, “terserah kau saja”
Lalu gadis itu pun kembali pada kesibukannya.
***********
Ketukan di pintu membangunkan Hwang Hee Gi dari tidur.
Ya! Berisik sekali! Kalian pikir ini jam berapa?” teriak Hee Gi sambil membuka pintu dengan kesal.
Annyong haseo. Nona Hwang Hee Gi, betul?”
Wajah tampan seorang pemuda tersenyum di depan Hwang Hee Gi. Matanya yang bulat berkacamata dan senyumnya yang menggoda membuat Hwang Hee Gi terpana.
Geureojimaseyo! Minggir Khunnie! Kau selalu seperti itu bila di depan seorang gadis”
Sosok tubuh yang ramping mendesak pemuda tampan yang dipanggil Khunnie tersebut. Pemuda itu terdorong ke samping.
“Tapi...” protes Khunnie berhenti ketika gadis ramping didepannya melotot.
Omo, gadis ini cantik sekali! Teriak Hwang Hee Gi dalam hati.
“Perkenalkan, kami assosiate pengacara keluarga Choi. Saya Victoria dan ini Nickhun. Kami berharap, Hwang Hee Gi agesshi dapat ikut...”
Andwaeee!”
Hwang  Hee Gi menoleh ke belakang. Tampak ibunya tertatih-tatih berdiri.
Eomma!” Hwang Hee Gi segera berlari dan memapah ibunya.
“Seharusnya eomma tidak boleh bangun”
“Kau... tidak boleh... pergi dengan... dengan marga Choi itu!” kata ibunya tersengal-sengal.
“Nyonya Hwang, bila...”
Andwae! Andwae! Jongmal andwaeyo! Uhuk... uhukk... uhhuukk!” Ibu Hwang Hee Gi terbatuk-batuk hebat setelah berteriak.
Victoria tampak membeku di depan pintu. Hwang Hee Gi menatap mereka dengan perasaan marah tetapi penasaran.
“Bila eomma berkata aku tidak boleh pergi, aku tidak akan pergi! Sekarang, silahkan kalian keluar”
“Tapi...”
“Keluar!”
Victoria dengan cemberut berbalik arah dan diikuti Nickhun mereka berjalan menjauh.
Sepeninggal kedua pemuda tersebut, Hwang Hee Gi memapah tubuh ibunya kembali ke kasur. Setelah menyelimutinya, Hwang Hee Gi hendak berdiri tetapi tangan ibunya menghentikannya.
“Kau tidak akan pergi ke keluarga Choi itu kan?”
“Tentu tidak, eomma
“Berjanjilah!”
Eomma...”
“Berjanjilah!”
Menelan segala rasa penasarannya, Hwang Hee Gi menunduk.
Ne, eomma
**********
Selama beberapa hari setelahnya, kedua orang yang mengaku assosiate pengacara keluarga Choi tetap berusaha membujuk Hwang Hee Gi. Sayangnya bujukan mereka selalu berakhir dengan kekecewaan. Hingga pada suatu hari....
“Kebakaran! Kebakaraaan! Kebakaraaaaaan!”
Tampak orang-orang berteriak panik menabrak Hwang Hee Gi yang tengah mendorong gerobak tebokkinya. Hwang Hee Gi segera menyadari rumah siapa yang terbakar. Panik segera merubah mukanya. Dia berlari dengan meninggalkan gerobak tebokkinya.
Eomma! Eommaaa! Eommmaaaaa!”
Melihat kenekatan Hwang Hee Gi yang hendak menerobos api didepannya. Sebuah tangan menahannya. Hwang Hee Gi meronta-ronta. Hingga satu suara mengalahkan teriakannya.
“Tenang Hwang-agesshi, tenang!”
Hwang Hee Gi yang mengenali suara itu segera berbalik.
“Kauuuu...” Melihat siapa yang menahannya, dia semakin murka.
“Maaf,” tangan Nickhun yang melingkari pinggang Hwang Hee Gi segera terlepas. “Aku...”
Plaaakk! Belum sempat Nickhun menjelaskan, sebuah tamparan melayang di pipinya.
“Kalian yang membuat semua ini! Kalian membuat ini agar aku mau pergi dengan kalian! Kalian...”
Tangan Hwang Hee Gi terhenti di udara. Matanya memandang sosok Victoria yang sedang berdiri di samping dipan beroda yang siap dimasukkan ke dalam ambulan. Sosok ibunya tampak terbaring dengan mata terpejam.
Eommaaaaaa...!” Hwang Hee Gi berlari ke arah mobil tersebut. Dia mencoba naik ke mobil itu.
Nuguseyo?” tanya petugas paramedik.
“Aku anak wanita ini”
Petugas itu segera memberi tempat agar Hwang Hee Gi bisa naik.
“Seharusnya anda berterima kasih kepada mereka, karena telah menyelamatkan ibumu” kata petugas itu sambil menunjuk Victoria dan Nickhun yang masih memegang pipinya. Hwang Hee Gi terbelalak, namun sebelum sempat mengucapkan terima kasih, pintu ambulan telah ditutup dan mobil itupun mulai berjalan.
**********
Di rumah sakit tampak Hwang Hee Gi duduk di samping ibunya yang terbaring dengan selang infus di tangannya. Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya dan berkata, “Saya ingin bicara dengan anda”
Hwang Hee Gi berjalan masuk dan duduk di ruang yang ditunjuk dokter tersebut.
“Bagaimana kondisi ibu saya, sonsaengnim?”
“Sejujurnya, luka akibat kebakaran itu tidak terlalu serius”
Hwang Hee Gi bernafas lega.
Gundae... ada kelainan pada paru-paru ibumu. Semacam kanker yang berkembang cepat dan hampir mencapai stadium akhir”
Hwang Hee Gi terkesiap. Dia berdiri dari tempat duduknya. Dokter itu memandangnya prihatin. Merasakan kakinya lemas, Hwang Hee Gi kembali terduduk.
“Kanker ibumu harus segera diangkat. Bila sampai menyebar, hal itu sangat berbahaya. Kondisi ini dapat menyebabkan kematian pada ibumu”
Hajiman...” Hwang Hee Gi menelan ludah.
Seakan membaca pikirannya, dokter itu menghela nafas.
“Memang operasi ini sangat berbahaya dan sangat mahal. Tetapi demi kesembuhan ibumu...”
Hwang Hee Gi hampir tidak mendengarkan kata-kata dokter berikutnya. Ketika keluar dari ruang praktek dokter tersebut, dia hampir tidak sanggup berjalan.
200 juta won! 200 juta won! Bagaimana aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu?
Pandangan Hwang Hee Gi, mendadak kabur. Ketika dia terhuyung dan hampir jatuh, sepasang tangan menangkapnya. Hwang Hee Gi menegakkan tubuhnya dan membungkuk.
Jweisonghamida...” Hwang Hee Gi melihat si pemilik tangan. Tampak wajah Nickhun.
Seakan ada kilat menyambar, Hwang Hee Gi berkata penuh kecemasan. Dia menarik kerah baju Khunnie yang tampak terkejut.
“Marga Choi... apakah marga Choi ini adalah orang kaya?”
“Terkaya di seluruh Korea Selatan,” kata Victoria. Hwang Hee Gi menoleh.
“Dan dia akan... akan membayar berapapun... berapapun yang kuminta jika aku ikut dengan kalian”
Ne
Tidak butuh waktu lama bagi Hwang Hee Gi untuk memutuskan.
“Aku ikut kalian”
**********
Mobil limousine hitam itu berjalan terus hingga ke sebuah gerbang besi tinggi. Setelah berhenti sebentar untuk melapor pada petugas yang menjaga, gerbang itu terbuka. Mobil kembali bergerak. Hwang Hee Gi yang duduk di dalam mobil tampak terpesona. Padang rumput nan hijau penuh dengan hamparan warna-warni bunga menyambut mereka. Bunga-bunga tersebut tampak ditanam dan disusun dengan rapi. Sebuah danau berair biru tampak di kejauhan. Mobil terus melaju di jalan beraspal yang di kiri dan kanannya dinaungi pepohonan rindang.
Setelah jalan panjang yang seperti tidak berakhir, mobil akhirnya berhenti disebuah istana besar. Para pelayan tampak berbaris rapi di kiri dan kanan jalan menuju pintu. Ketika Hwang Hee Gi turun, para pelayan tersebut tampak menunduk hormat kepadanya. Hwang Hee Gi yang sungkan juga menunduk pada mereka. Nickhun memperhatikannya sambil tersenyum geli. Victoria berjalan dengan angkuh seakan tidak memperdulikan apapun.
Bagian dalam ruangan ternyata lebih hebat! Ruang tamu yang luas dengan ubin marmer. Chandelier kristal tergantung di langit-langit. Tangga berputar yang menuju lantai atas dengan pegangan ukir bermotif rumit. Sebuah piano mewah di sebuah sudut dekat dengan perapian. Kesegaran di dalam ruangan semakin marak dengan hiasan bunga-bunga yang indah. Hwang Hee Gi tampak terpesona.
“Selamat datang di Flower’s House
Hwang Hee Gi tampak kaget. Seorang pemuda tampan tengah turun dari tangga.
“Jadi ini calon penerus keluarga Choi yang hilang?”
Seorang pemuda lain tampak keluar dari sebuah ruangan. Disampingnya tampak satu pemuda tampan yang lebih muda memandang Hwang Hee Gi.
“Victoria-ssi, benarkah gadis ini adalah keluarga Choi? Kalian tidak salah? Gadis ini, bagaimana mengatakannya? Sangat... kotor”
“Han Bi-ah!” sebuah suara menegurnya. Tampak pemuda lain yang tidak kalah tampan menutup buku yang tadi dibacanya. Hwang Hee Gi baru menyadari, ternyata pemuda ini sedari tadi duduk di kursi berlengan dekat dengan lemari buku yang tinggi. Pemuda ini melepas kacamata yang dipakainya dan memandang Hwang Hee Gi dengan tatapan dingin.
“Tapi, Jun-hyung
“Cukup”
Pemuda yang dipanggil Han Bi ini menoleh ke arah pemuda disampingnya.
“Chan Yang-hyung...” kata-katanya terhenti dengan tatapan mata yang seolah-olah mengatakan, “sudahlah, turuti saja”
Nickhun bertepuk tangan dengan riang.
“Baiklah, karena semua pemeran utama sudah berkumpul, kaja! Mari Kita ke ruang pertemuan”
Pemuda di tangga tersebut menghampiri Victoria.
“Victoria-ssi, masih masam seperti biasa”
“Min chul-ssi” jawab Victoria sambil menundukkan kepala sedikit.
“Sayang sekali, padahal kau cantik bila tersenyum. Jeongmal yeppeuna”
Dahi Victoria kembali berkerut.
Mian... mian...” Min Chul tampak menyerah. Pandangannya teralih pada Hwang Hee Gi, “Yeoja i, nuguseyo?”
“Pertanyaan anda akan terjawab di ruang pertemuan, Min Chul-ssi. Silahkan” kata Nickhun sopan.
Semua bergerak ke dalam ruang pertemuan yang ada di bagian tengah rumah. Ketika semua orang sudah duduk dibangku yang mengelilingi sebuah meja panjang, Hwang Hee Gi menyadari sesuatu. Ke empat pemuda yang baru dilihatnya ternyata tengah memandang penuh rasa ingin tahu terhadapnya. Hwang Hee Gi sangat risih. Terutama pada mata tajam pemuda yang tadi membaca buku, tanpa disadari keberadaannya. Para pemuda tersebut sangat tampan dengan pakaian yang rapi dan tampak mahal. Hwang Hee Gi melirik pakaiannya sendiri. Celana jeans usang dengan kaos yang penuh keringat. Setelah dari rumah sakit, dia tidak sempat berganti pakaian. Mendadak dia merasa salah tempat.
“Baiklah, pertemuan ini kita mulai”
Victoria menyalakan layar LCD besar yang berada diujung meja. Semua mata mengarah pada layar.
Di dalam layar tampak seorang lelaki tua tengah terbaring di sebuah ranjang besar. Sepertinya, kesehatan pria tersebut kurang begitu baik. Hal ini terlihat dari sibuknya seorang pria berpakaian dokter yang menjaga disampingnya. Pria itu kemudian memberi isyarat agar dokter melepas alat bantu pernafasan agar dapat berbicara. Wajah pria tersebut sangat berwibawa. Walau kerut usia terlihat jelas, tetapi wajahnya masih memperlihatkan ketampanan. Suaranya yang dalam segera menyapa semua yang hadir. 
“Selamat pagi, semua. Namaku Choi Gi Won. Aku adalah pemilik rumah ini. Di ruangan ini terdapat keempat anak lelakiku. Mari kuperkenalkan, mereka adalah Shin Min Chul,”
Shin Min Chul mengedipkan sebelah matanya.
“Kim Hyung Joon,”
Yo” Kim Hyung Joon melambaikan tangannya dengan segan.
“Joo Chan yang,”
Annyonghaseyo” Joo Chan Yang menunduk hormat.
“Park Han Bi”
“Hai!” Park Han Bi mengangkat tangan seperti murid yang hendak menjawab pertanyaan gurunya.
“Kalian pasti bertanya kenapa keempat marga anak ini berbeda?”
Choi Gi Won menatap seluruh ruangan.
“Dugaan kalian tepat. Mereka berasal dari ibu yang berbeda. Walaupun aku sangat menyayangi semua ibu mereka, tetapi ada seorang wanita yang tidak dapat aku lupakan. Wanita ini telah bertahun-tahun meninggalkanku. Setelah bertahun-tahun mencari jejaknya, aku baru mengetahui ternyata wanita ini pergi ketika sedang mengandung anakku”
Kegelisahan terjadi di ruang pertemuan. Seakan tidak peduli, Choi Gi Won melanjutkan.
“Setelah mengetahui ada seorang pewarisku dari seorang wanita yang sangat kucintai di luar sana, aku segera mencarinya. Setelah 7 tahun, aku baru menemukan mereka. Akhirnya, aku dapat menikahinya dan mengajaknya tinggal di rumah ini”
Choi Gi Won menarik nafas.
“Sayangnya kisah bahagia harus berakhir setahun kemudian. Seorang pembantuku menculik dan membawa lari anak perempuanku. Aku sangat marah. Pencarian besar-besaran segera ku kerahkan, namun perempuan itu seakan menghilang tanpa jejak. Karena kesedihan yang mendalam, istriku sakit parah dan meninggal dunia. Aku tidak akan memaafkan perempuan yang menculik anakku!”
Semua yang ada di dalam ruangan terdiam saat mendengar nada kemarahan Choi Gi Won.
“Tiga hari yang lalu, pengacara keluarga Choi melaporkan melihat lambang keluarga Choi”
Tampak raut wajah pria yang dikenali Hwang Hee Gi sebagai pria yang pernah ditolongnya dari pencuri tas.
Ahjussi, anda rupanya...”
“Sttt...” suara Victoria membuat Hwang Hee Gi terdiam.
Choi Gi Won kembali melanjutkan ucapannya.
“Hwang Hee Gi, kaulah gadis yang memiliki liontin berlambang keluarga Choi. Maka, kau adalah anakku yang hilang. Namun, sebelum kau dapat diakui sebagai pewaris sah keluarga Choi, kau harus menyelesaikan lima tugas dariku. Tugas-tugas ini hanya dapat dikerjakan oleh pewaris sah keluarga Choi. Sementara itu, kau harus tinggal di rumah ini bersama keempat putraku selama satu tahun”
Gundae, eomoni eotokheyo?”
Mata Choi Gi Won tampak penuh dengan amarah.
Geunyeo ommoni anieyo! Bahkan seharusnya, dia dihukum berat atas penculikan yang dilakukannya!!”
Hajiman, dia tetap ibu yang merawat dan membesarkanku!” Hwang Hee Gi bersikeras. “Bahkan, kau akan memberikan biaya operasi, bila aku mau ikut”
Hwang Hee Gi menatap Victoria dengan kesal.
“Hal itu akan dilakukan!” jawab Choi Gi Won. “Tapi setelah itu dia harus dipenjara”
Andwaeeee! Bila anda lakukan itu, aku akan membuang hak warisku!”
Semua yang ada dalam ruangan tersebut terpana. Tidak ada seorangpun sebelumnya yang berani menentang ucapan Choi Gi Won. Pria di layar itupun tampak terpana dan kagum atas keberanian Hwang Hee Gi.
Ya! Neo bijjousho?” bisik Han Bi yang duduk di depan Hwang Hee Gi.
Choi Gi Won mengangkat tangan.
Johayo, aku akan memberikan biaya operasi hingga wanita itu sembuh. Aku juga tidak akan menghukumnya. Dengan satu syarat, kau harus memutuskan semua hubunganmu dengannya!”
“Ini tidak mungkin!” Hwang Hee Gi menemukan suaranya. “Memutuskan hubungan? Aku tidak mungkin melupakan ibuku! Andwaeyo! Jeongmal andwaeyo!”
“Kalau begitu, wanita itu akan dipenjara! Pilih Hee Gi, memutuskan hubungan atau melihat wanita itu dipenjara! Waktumu satu hari untuk memutuskan!”
Bayangan Choi Gi Won menghilang dan layar LCD itu menghitam. Semua orang tampak masih sibuk dengan pikirannya masing-masing.
“Kalian sudah mendengar ucapan tuan Choi. Hwang Hee Gi, berikan keputusanmu besok! Aku tidak menerima jawaban sekarang. Aku hanya menerima kata ya atau tidak, besok. Selamat siang semua” kata Victoria dingin. Dia mulai membereskan berkas-berkasnya lalu melangkah keluar.
“Aku...”
Hwang Hee Gi tidak dapat meneruskan ucapannya. Kepalanya tertunduk. Satu per satu orang yang ada di dalam ruangan itu mulai keluar. Hwang Hee Gi masih terduduk, ketika Kim Hyung Joon berjalan mendekati kursinya. Jantung Hwang Hee Gi sedikit bergetar saat pemuda itu membungkuk disampingnya. Kim Hyung Joon sangat dekat saat membisikkan sesuatu ditelinganya. 
“Kami juga tidak mau kau, pergi!” bisiknya dingin.
Hwang Hee Gi menggigil. Mendadak dia sangat membenci pemuda tampan yang satu itu.
**********
Nah lo, habis deh! Gimana yah nasibnya Hwang Hee Gi? Lima tugasnya apa saja ya? Baca aja kelanjutannya setelah penulis bertapa buat nyari ide... hehehe... annyeong!

Puciiinnkkk!

My oh my... sekarang gue lagi pusing berat antara dua pilihan mo lanjut kuliah or enggak. sebenernya sudah lama banget gue mau kuliah jurusan Bahasa, tapi enggak kesampaian sampe gue udah lulus dari jurusan yang lain. Nah ceritanya, karena gue sekarang jadi K-poppers, gue pengen banget kuliah Bahasa Korea. Tapi... masak kalo S2 cuma studi literature ajah? Gue pengen yang tentang bahasa gitu. Nah, adanya D3. Ini kacau abis deh, masa dari S1 ke D3. Pusing deh gue. Temen-temen sih bilang lanjutin S2 aja atau kursus, tapi gue pengen kuliah lagii... hikss.... sampe gue curhat sekarang ini, masih belom ambil keputusan deh....

Kamis, 15 September 2011

Beijing's Adventure 3

Hayoo...hayoo... yakin deh masih banyak yang penasaran menantikan petualangan si buta dari goa hantu...hehehe... ai min Beijing adventure koe yang lain. Nah yang buat penasaran monggooo dibaca noteku yang satu ini....eng...ing...eng....

Day 9 (Wednesday, 221210)
Hari ini perjalanan menuju the famous place in China...Yups! Betul sekali, kita ke Great Wall! Yupss betul GREAT WALL!!! Great Wall sebetulnya punya beberapa tempat pendakian di China, anatar lain: Badaling,  Gubeikou,  Huanghuacheng, Huangyaguan,  Jiankou,  Jiayuguan, Jinshanling,  Juyongguan,  Mutianyu, Shanhaiguan,  Simatai,  Yangguan, Yanmenguan, Yumenguan,  Zhenbeitai, dll (percayalah, aq ga bakal bisa mengingat semua nama tempat kalo tidak dibantu mbah Google...hehehe)

 
Three Musketeer...Me, Tante and Mega at Great Wall..eh ada Arel, jadi 4 Musketeers..:)


Badaling (Pataling bacanya sambil jangan lupa berlogat Cina yaa...) adalah tempat start kita untuk naik Great Wall. Tempatnya di luar Bei jing dan kita harus naik bis untuk sampai ke sana, ongkosnya adalah sekitar 12 yuan, tapi kalo dengan kartu, kita hanya membayar 5 yuan saja...hmmm lucky!
Setelah sampai ke Badaling....Hwuuuussshhh... angin sangat kencang n bikin badan kita beku ditempat. Oleh sebab itu kita harus jalan terus nih, mendaki memang membuat badan kita lebih hangat.

Great Wall nun jauh di matoo...halaahh...


Wah, kenapa yah wisata di Cina selalu dipenuhi dengan 2 hal, pusat belanja n jalan (yang aq maksud, jaaaalllaaaaannnnnn terusss). Aq berhasil meneguhkan niat hingga mencapai titik menara yang lumayan tinggi... Waaahhh lumayan (sangaaaatttt) capeee banget lho! Sepertinya sehabis ini aq ga pengen lihat yang namanya tangga lagi! (sayangnya pas pulang harus naik ke lantai 5...huuuhhhh, capeee deeehhh) Tapi, seru juga jalan2 ditempat ini, pemandangannya sangat baguuusss, n kereennn. Luv this adventure! Sayangnya karena kita jalan agak sore jadi ga bisa lama-lama, soalnya ketika dah sampe menara yang paling tinggi (menurutku, padahal masih banyak yang lebih tinggi, lho) sudah ada petugas yang sweeping buat ngusir turis2 yang masih betah di sana...hehehehe....

 
Rapunzel at Great Wall??


Betewe, disana kita ketemu sama turis lain yang juga dari Indonesia lho, mereka perginya sekeluarga gitu, wuih, lumayan juga sempet minta ongkos pulang...eh salah minta tolong fotoin dipuncak menara. Pokoknya serasa Rapunzel deh...prikitiew!!


Day 10 (Thursday, 231210)
Hoaaahhmmm... bangun tidur dengan kaki pegal2 nih, sehabis mendaki Great Wall kemarin, rasanya masih sangat lelah, jadi males mau jalan kemana-mana aahhh. mau stay di rumah saja, bersih2 n tidduuuuurrrr laagiiii....:)
Tapi, ada teman yang mengajak ke Shan Li Tun (pusat belanja lagi nih) walao masih pegal2 tapi traveling jalan terus donk...Yah, sambil masih ngos2an narik napas, kita jalan2 lagi ke Shan Li Tun. Seru juga lho, banyak barang2 yang bisa di lihat, apalagi di beli, sayangnya Yuan-ku sudah semakin menipis, jadi agak tahan diri buat belanja deh. Mungkin kalo jalan2 di Cina harus sedia yuan yang banyak ya? Atau kalo perlu, bawa banknya aja ke sini...hehehe

Mama...mama...pohonnya bisa nyala...hehehe


Day 11 (Friday, 241210)
Undangan makan2 lagi nih, asiiikkk....Ada teman yang mamanya datang dari Indonesia, tapi sudah mau kembali lagi. Jadi dia bikin pesta makan2 dirumahnya...hmmm...enaaakkkk... Seru banget lho, soalnya banyak temen2 Indo yang bisa dateng, jadi serasa dirumah sendiri. Makanannya pun enak banget (makasih ya tante, sudah di masakin..)

Day 12 (Saturday, 251210)
Akhiirrrnyaaa....bisa tidur dengan puas deehhh, seharian bersih2 n stay dirumah (kali ini beneran, lho) n bermalas2an dalam kamar yang hangat...hmmmm nyaammaaannn banget!

Day 13 (Sunday, 261210)
Yiipiiieeee!!! Salah satu sister kita di Cina, namanya Fatimah mau ngajarin kita bikin dumpling. Itu lho makanan Cina yang kaya siomay n enaak banget! Tapi harus nunggu nih, soalnya trip kita hari ini adalah... Tian An Men Square, alias....Forbidden City!! Wu A Ke (Pangeran kelima di putri Huan Zhu), here I come!!!!

Nah, berpetualanglah kita ke Tian An Men dengan subway, sampainya disana... Wuuiiihhh, walaupun angin lumayan kencang, tetep aja banyak pengunjungnya. Saking dinginnya, sungai yang ada di sekeliling luar tembok Tian An Men tuh sampe membeku...ahhh...serasa pengen nyemplung n berice skating ria disana...kereeennnnn.

In Front of Tian An Men


Di pintu luar Tian An Men tuh dijaga sama pengawal-pengawal, saat kita mau masuk, harus diperiksa dulu nih barang bawaannya. Psstt, ada penjaga yang ganteng...hihihi...lumayan cuci mata. Prajurit di sana tuh kaya patung lho, ga gerak-gerak! (apa ga pada kedinginan ya?) Hampir ga bisa nahan pengen nyolek or ngegelitikin (bahasa mana tuh?) seorang prajurit yang udah merengut-rengut n melototin gitu...hehehe (sumprit lho cuma pengen tahu dia bakal gerak enggak, iseng ya?). Sebelum masuk, tanpa bisa menahan gelora narsis yang sudah mendarah daging...halah...kita foto-foto dulu deh didepanTian An Men. Disana kita bisa melihat foto Uncle Mao Tse Dung dengan gedenya n patung-patung singapun tak lepas jadi objek foto kita. Ternyata sodara-sodara, didepan Tian An Men tuh gedung MPR or DPR ya? lupa deh, paling ga bisa inget ama yang begituan siih....

gedung MPR RRC nun jauh dibelakang sana...
 
Saya sama patung singa, pasti cakepan saya iya, khan?


Info nih, Tian An Men (Forbidden City) tuh merupakan istana kaisar, kaya yang ada di film Last Emperor. Dulunya sih, kita sebagai rakyat (hiks..hikss) ga boleh masuk sini, sekarang sih dah boleh donk, tapi kalau ingin sampe masuk ke bagian terdalam istana kita harus bayar...ahh mending yang diluar aja deh, gratiss! Guys, lapisan2 di Tian An men panjaaaaang banget, jadi agak mikir nih, kalo mau laporan ke kaisar dari pintu terluar pasti laammmaaa... banget!  Kecuali kaisar punya HP, hehehe....

 
Dah masuk Forbidden City
Naik, naik ke puncak istana...

Pada gerbang kedua (pa tiga ya, ah lupa) Kita naik ke gerbang, bayar 10 Yuan sih, tapi puas juga nih. Penjagaan disini sangat ketat lho! Tas aja kita harus nitip, trus air minum juga ga boleh dibawa ke atas, wah harus dititipin juga nih! (tapi kenapa jagung bakar boleh ya? peraturan yang aneh) Diatas tingkat, ada boneka kaisar n permaisurinya, tapi jangan harap bisa megang deh, soalnya ada penjaganya!

Diatas (so pasti dengan narsisnya) kita foto2! Terus ada juga penyewaan baju2 putri n kaisar. Wah, nyoba pake kostum putri2 ah, biar kaya putri Huan Zhu! Sayangnya, kostumnya lagi disewa, yah harus puas dengan foto pengantin adat istana nih (sok tahu) Ga tahu deh kostum apa, yang penting bagus difoto...hehehe





Sang putri yang ternarsis...:)
Cantiknya Pengantin Cina kita...


Pukul lonceng n make a wish, honey!!




















Setelah puas dari Tian An Men (Ga ketemu Wu A Ke...hiks..hiks) kita pulang n langsung belanja buat keperluan bikin Dumpling. Nah ini baru asyiikkkk.... Fatimah datang ga lama setelah kita sampe n langsung deh kita buat dumpling. Fatimah baik bangets, selain itu bahasa Inggrisnya juga lumayan baik lho, jadi kita bisa berkomunikasi walau kadang2 harus mikir juga artinya apa...hehehe, thank you sister! Setelah dumplingnya jadi, kita pesta dumpling deh...horeee!!! Its Dumpling's timeeee!!!!!

Giling teruusss...
Nyobaa aaahhh.....
Me and My New Friends from Beijing, Fatimah

Bergaya setelah mateng
Ibu2 PKK rembukan mo bikin dumpling (lagi)
Day 14 (Monday, 271210)
Hiks..hiks...ga kerasa sudah hampir 2 minggu nih di Bei Jing. Jadi maless banget mau pulang. Cuma apadaya tiket cuma sampe tanggal 28...duuhh padahal belom ngeliat salju nih! Tapi gapapa adventure in Bei Jing udah banyak banget n seru2 lagi, pokoknya puas deh!

Hari terakhir kita jalan2 ke Bei Hang University, tempat temen2 kuliah. Wah, ternyata jalan dari pintu gerbang ke dalam jauuuuhhhh banget, tapi keren! Wah, jadi pengen kuliah disini juga...hehehe. Di Bei Hang kita di traktir makan siang sama Mba Yeni (thank ya mba), truus main ke danau yang sudah beku, beneran jadi es lho! Aq sempet turun, walo syereeemmm banget, takut tiba2 esnya runtuh (kaya difilm2) gitu, trus licin banget jadi harus hati nih!


 
Mbaa...atuuttt....

 
Me n My Beloved Friends

Bergaya di depan Beihang

Abis dari Bei hang kita lanjut ke pasar buah di 103, wuiihh seruuu!! Buah2an banyak banget n yummyy!!! Disini harganya juga lumayan murah lho di banding sama di supermarket. Masak kiwi satu kotak harganya 10 kuai (sekitar 15 rebu!) kalo disini mah, mana boleehh. Wah, jadi beli strawberry, ceri n peach nih. Setelah ke pasar buah, kita jalan2 naik kereta line 13 yang ada di permukaan, jadi kita bisa lihat pemandangan Bei jing nih, seruuu!! Tapi ngantuk juga nih, sempet ketiduran bentar...hehehe

Pulangnya kita ke Qing He, beli cumi bakar n say good bye (aqnya) ke tukang cumi...hikss...jadi pengen cumi bakar lagi nih...terus belanja oleh2 di pasar Wu Mart (yang kaya mart2 Indo). Setelah pulang, langsung packing deh. Sempet bingung juga takut kelebihan muatan (ternyata bener2 overload) n siap2 buat besok deh, soalnya kita harus berangkat pagi2 ke bandara. Ah, berakhir juga Bei Jing's Adventure! Good Bye Beijing, I am comming home now Jakarta!!

Selasa, 14 Juni 2011

Beijing's Adventure 2

Day 6 (Sunday, 191210)
Sunday morning, still windy...hiiii...masih dingin di Bei jing. Hari ini gue dapet undangan dari temen baru di Bei jing untuk makan bareng di Niu Jie. Thank you yaa mas Agung atas traktirannya...hehehe. Hari ini kita mau makan bareng di suatu kota Bei jing yang bernama Niu Jie. FYI, Niu Jie adalah kota dengan penduduk yang kebanyakan muslim lho, keren khan?!

Pagi itu gue berangkat bareng mba Endang, Mas Andy, Mba Yeni n Mas Agung ke Niu Jie menggunakan bus way. Perjalanan lumayan panjang karena Niu Jie agak jauh dari pusat kota Bei Jing. Sesampainya di Niu Jie, kita mampir dulu ke supermarket muslim. Berhubung Niu Jie adalah perkampungan muslim, aman deh belanja makanan, beli ini, beli itu....kalaaaapp!!! Setelah puas belanja, sampe berat nih bawaan (gue aja nih yang kalap belanja) dan temen2 semua ngeliatin (dasar turis, begitu mungkin pikir mereka).

Setelah puas belanja,kita langsung ke tempat makan bakso. Hmmm... bagaimana sih rasa bakso di China? Penasaran banget nih! Gue langsung terbayang bakso di Jakarta, sama ga ya??

Saya pilih yang ini...hmmm tapi masih pengen yang lain nih!
Ternyata..eh..ternyata... berjudi itu haram... (*dangdut dot kom)...eh salah sodara2, ternyata bakso di China, beda banget sama bakso di Indonesia! Di sana kita ga bakal dapetin bakso bulet n mie, tapi bermacam2 makanan mulai dari sayuran sampe bakso2an berbagai rasa (walo, kayanya ga ada bedanya deh, apa lidah gue yg kurang peka ya?) dengan beraneka bentuk (gak hanya bulet lho) terus dikasih bumbu berempah deh...hmm tapi lumayan kok! Enaakk.....(Secara gue cuma bisa merasakan dua rasa, enak sama enak banget...hehehe)


Setelah puas makan bakso, kita pulang bareng2 n pisah setelah sampai tempat tujuan kita masing-masing. Oh iya, sekarang gue pindah dari Qing He ke Yong Tai Xia Qu, lantai 5 lho, wah bisa laper lagi nih sampai lantai 5...hehehe. Walau napas hampir habis kalo naik tangga (secara gue paling males naik tangga) tapi pas sampai di atas enak banget! Pemandangan kota bisa kelihatan, terus gue dapet kamar mirip kamar Jepang lengkap dengan pintu geser ...yiippiiiieee.... serasa jadi orang Jepang nih...:)


Day 7 (Monday, 201210)
Hari senin ini cuaca agak hangat, tapi tetep aja, sehangat2nya winter...freezing juga! Hari ini gue sama Mba Endang mau jalan2 ke Be Jing Olympic Green. Itu nama stadion yang dipakai buat Olympic tahun 2008. Disitu ada stadion besar yang bentuknya seperti sarang burung jadi dinamain 'Bird Nest'. Karena kita jalan agak siang, sesampainya di sana hari sudah agak sore, jadi ga sempet masuk stadion, sayang ya? Tapi, ternyata di luar, viewnya juga indah banget, jadi ga kuat nahan sifat kenarsisan kita...hehehe...


Inilah Bei Jing Olympic Green yang terkenal itu, saudara2...bla..bla..bla.. (Sok jadi guide nih!)
Bergaya di depan Bird Nest aahhh...

Di depan China House lah, emosi kenarsisan kita memuncak
Setelah jepret sana, jepret sini, Mas Andy, suaminya mba Endang ternyata nyusul kita. Makanya kita sepakat mau nerus ke Yong An Li (Tourist Silk Market alias Jalan Sutra) naik subway. Dari Olympic Green kita langsung turun ke stasiun Subway. Ternyata di sana ada rumah tradisional China. Waahhh, seperti yang sudah diduga sodara, foto2 narsis kembali beredar...hehehe

Setelah bergencet-gencet di kereta subway, lanjutlah perjalanan kita ke Yong An Li. Ah, memang pusat perbenjaan para turis nih! Btw, gue sempet nawar ketinggian deh, masa di satu toko, gue nawar 50 yuan eh langsung dikasih. Setelah hunting lagi beberapa toko, barang yang sama bisa dapet dengan harga 27 yuan...aaahhhh sebeeelll.... Gapapa deh, hitung2 latihan nawar.
Rembukan dulu ah, mau beli apa ya??
Disana kita harus tega2an menawar lho! Soalnya, mereka juga gila2an menawarkan harga. Pssttt....bocoran nih, mereka biasanya mengalikan 10 kali lipat dari harga biasa, jadi bila ditawarkan harga 250 yuan, harga barang sebenarnya sekitar 25 yuan, jadi...tawarlah dari kisaran harga segitu. Masa bodoh aja bila dibilang crazy (entah kenapa mereka seneng banget bilang..you crazy dengan logat aneh), tapi yang penting tawar aja sekejam2nya. Tapi ingat ya, kalo nawar kita juga harus naikin harga sedikit demi sedikit jangan terus bertahan, biar mereka yakin kita pengen barang itu, misalnya naikin 1 atau 2 yuan deh, mereka pasti juga nurunin harga kok. Nah bila harga sudah didapat, bisa dapet souvenir dari Cina lho.


Day 8 (Tuesday, 211210)
Perjalanan masih berlanjut sodara2, hari ini kita mau jalan2 ke 'Temple of Heaven'' di Tian tan. Tempat ini biasanya dipenuhi oleh orang2 yang berdoa terhadap keberhasilan panen di musim panas. Di musim dingin, tempat ini sedikit sepi, tapi tetep keren donk! Kita bisa melihat2 bentuk bangunan temple (kuil) yang besaaarrr banget. Saking besarnya, jalannya jaauuuuuhhhh banget, harus siap2 balsem nih buat yang ga kuat jalan hehehe...
Dari Temple of Heaven kita lanjuti ke Tian tan market yang menjual barang2 dengan harga yang murah2, so pasti jalan2 kali ini diakhiri dengan belanja lagi deh. Lanjut ke adventure 3 niihh....


Temple of Heaven

Aq dah sampe Temple of Heaven nih!

Beijing's Adventure 1

Day 1 (Tuesday, 141210)
Hari ini mulai deh jalan di Beijing.....Diiiingiiiiinnnn.... suhu sering minus, palagi kalo malem. Masih untung ga ada angin, kalo ada....Wuih, paling males keluar rumah dehh...

Hari pertama, gue jalan2 keluar Qing He, pohon2 tinggal ranting, nafas jadi asap, jaket tebel, syal di leher, jalan sambil masukin tangan ke kantong jaket....duuuuhhh kaya drama bangets, yang kurang tinggal Kim Jun-nya aja deh...hehehe..

Baru sebentar jalan... eh ada yang jual Cumi Bakar....Yiipiiiieeeee!!!!! Seneng banget deh! Soalnya, gue paling suka mahluk laut yang satu itu (Watch out squid ward...hehehe) Penjualnya ngeliatin gue, dipikirnya mahluk apa ini ya (soalnya gue jingkrak2 seneng didepan dia gitu...norak khan?) trus dia tanya: Bla..bla...bla...bla....pake bahasa Cina gitu, nah lo?? Gue cuma bisa cengo' sambil mangap, akhirnya dia nyerah (atau mungkin mikir 'nih alien ga bisa bahasa Cina, mending diem kalo ga gue dimakan lagi') Xixixi.....dia cuma bakarin cumi trus ngasih ke gue.

Bayarnya agak bingung juga sih, cuz ga ngerti yuan, n masih ga biasa megang duit aneh kali ya, akhirnya gue kasih 10 yuan...eh kembali deh...harga cumi bakar saat ini masih 1 yuan (sekitar 1500) sodara2! Yang ada kepalanya 2 yuan....muraaahhhh yaaaa? (mesti makan tiap hari nih!)

Setelah itu aq ma mba Endang n Mas Andy Jalan2 ke Carefournya Beijing. Mereka nyaranin agar gue beli kartu bus aja. Disini semua bus or subway pake kartu. Kalo kita ga pake kartu di Bus kita disuruh bayar 1 yuan, sementara kalo pake kartu cuma 0,4 yuan (sekitar 600 perak!). Wah, mending pake kartu khan? Kalo subway, pake or ga pake must bayar 2 yuan, tapi pintu palang subway harus di buka dengan cara mendeteksi kartu, jadi....intinya mah kalo kita mau enak jalan2 di Beijing (or seluruh China, I think) kita harus punya kartu! Jadilah sebelum masuk Carefour kita masuk stasiun buat beli kartu. Harganya 20 Yuan, terus harus diisi lagi (kaya ngisi pulsa gitu) gue isi kartu dengan 30 yuan.

Abis itu, langsung deh kita masuk mall .....Wuiiihhh... supermalnya sebetulnya sama kaya di Indo, cuma banyak banget barang2 unik n aneh (mungkin karena ga pernah liat aja yah?)

Sayuran segernya gede2 banget, buah2annya bikin ngiler, macem2 jamur, sampee...daging n sosis babi yang kelihatannya menggiurkan banget...tapiii...ih  baunya engga banget deh! Mungkin bagi yang makan baunya harum banget, but gue duuuhhh baunya bikin mual soalnya gue ga makan babi (secara agama Islam yang ku anut juga mengharamkan daging babi) Wah, mending menghindar aja deh dari zona pig to pig ini...Hiiiiii......

Dari area makanan, pindah deh ke area minuman... waahhhh kalo ini seger2 banget lho! Cuma harus bisa milih yaaa....soalnya banyak minuman yang mengandung alkohol (walau ada zonanya sendiri sih)
Disini gue sempet beli sepatu hangat (harganya 29,90 yuan) soalnya diluar dingin, jadi seluruh yang kita pakai harus menyesuaikan. Bis itu, kita foto2 deh diluar mall...hiii diiingiiinn...Brrrrrr...

 Akhirnya dikasih waktu buat narsis di depan Carrefour China sendirian nih...:)


Day 2 (Wednesday, 151210)
Hari ini gue, mba Endang n MasAndy jalan2 keluar ke daerah Qing He naik bus way, disini semua pake kartu boo, sambil mikir kalo aja indonesia mau ngikutin kaya disini pengaturan angkotnya, asik banget yaaa....masuk bis tinggal tempel kartu, subway (kereta bawah tanah) juga...kereeennn, nit! (bunyi mesin kartu) Jalan! Nit! Jalan! Modern banget deh.

Teratur lagi karena mereka ga naik turunin penumpang sembarangan lho. Harus di halte, jadi kalo rumahnya jauh dari halte, harus olahraga dulu...(Hmmm, rupanya ini rahasia kenapa banyak orang Cina yang langsing2 ....hehehe)

Setibanya di daerah Wei Gong Chu, kita mampir dirumah salah seorang temen kita dulu namanya Mega n Andika, mereka mau nitipin anaknya yang luuuccuuuuu banget, namanya Darrel. Anaknya lucu n cakep kaya emak bapaknya (ya iya laahh).

Setelah itu kita main ke Wu Market. Wu market masih sejenis mall juga tapi lebih kecil lho...disini gue ditraktir Xiabu-Xiabu (nama Jepang, rasa China lhoo) Nyamm...nyaammmm, enak banget! Cuma sempet nyeplus lada Cina, getir, pahit, ga enak banget! Mulai saat itu gue menetapkan lada China adalah musuh! Disini makannya kaya Jepang juga, kita rebus n masak sendiri (makan sendiri juga lho, masak disuapin...hehehe) Nah ini resep kedua  orang2 China pada kurus...makannya rebus2an n kebayakan sayur lho! (catet nih resep2nya!)

Makannya pake bumbu mirip sambel kacang, cuma disini kacangnya diganti wijen, namanya 'ma ciang'. Nah, ma ciang ini boleh nambah sepuasnya lho (bungkus pertama aja yang dihargai 2 yuan) Nah lo, orang Indo dikasih gratisan, langsung tancaaapppp...... akhirnya mabok ma ciang deh...(Puasss....) Eh, kita sempet salah pesen lho, kita disajiin blood duck alias darah bebek beku (Wuaduuuhhh!!) Karena kita ga ada yang makan darah, jadi kita tinggal aja deehhh....Hiiii syereemmm. Biz itu kita pulang deh. Kenyang!


Celup..celup...rebus..rebus...makan...makan...Lazizzz....




Day 3 (Thursday, 161210)
Hari ini gue, mba Endang, Mas Andy n dua sahabatnya Mba Yenny n Mas Agung pergi ke Wang Fu Jin...Asiiikkkk. Finally naek subway juga ke Wang Fu Jin.

 Waiting for my Kim Jun dibawah ranting pohon Wang Fu Jin (Ampe mabok juga ga bakalan dateng deh, secara dia di Korea...gitchuuu)

Wang Fu Jin ini sodara2, adalah the street marketnya para turis. Disini banyak mall n penjual2 makanan or souvenir. Pokoknya dari barang yang murah sampe yang mahal ada disni nih. Disni juga banyak yang jual makanan lho. Dari yang normal macam permen2 lucu sampe yang rada2 mengerikan yaitu....kecoak, kelabang, n bintang laut bakar! Hiiiiii.........siapa yang berani uji nyali makan ini???

Oh iya, disini juga jual makanan halal n yang paling seru, gue nemu makanan korea yang ada di princess hour lho! Itu lho yang dimakan Yool pas pergi keluar sekolah sama Chae Gyeong yang nyamar pake kacamata, so pasti langsung beli dooonk (Dasar Korea maniak juga niihhh...)

Nyoba makanan Chae Gyeong di Princess Hours! Yool....saranghae...eh Wo ai ni!! Ni ai wo ma???

Puas jalan2 di tourist marketnya, kita masuk ke dalam mallnya (bis diluar dingiiinnn banget n banyak angiinn...Brrrrr) Waw! Seperti layaknya mal2 lainnya disini barang2 agak mahal (eh...Muaahhaaaalllll, masuk ke mall gede siiihh) masak baju bisa sampe 3000 yuan lebih (wah, itu sih harga tiket pesawat Jakarta-China pulang pergi!) So pasti, kagak ada yang beli apapun disini...hehehe...

Setelah puas jalan2 di Wang Fu Jin (ma narsis2an tentu!) kita pulang naik subway lagi. Ahkirnyaaaa....disini bisa nyobain beli minuman yang pake mesin minuman gitu loh...(noraks yaaa....) trus sempet2nya narsis2an didepan kereta mo lewat. Tapi disini tertib banget lho, rel kereta tertutup dan cuma dibuka kalo kereta lewat aja.

Tapiii...harus kuat jalan coz tangga turun naiknya tinggiii banget, hiii ga kebayang deh, kalo sampe ada longsor (mudah2an ga ada yaa...) Nah, ini lah resep ketiga langsingnya orang2 China ...turun naek tangga boo, jangan pake eskalator melulu! (yang satu n dua dah pada dicatet belom? kalo belom tunggu artikelnya dimajalah2 kesayangan anda..hehehe) Pulang2 pada langsung teler deh, capeeee.......





Day 4 (Friday, 171210)
Saatnya bersih2! Cuci baju biar punya ganti lagi (persediaan terbatas siiih) n mandi juga (ketahuan deh selama winter biasanya orang2 males mandi....hehehe) Bis itu nonton film dari internet deh....Kalo disini internetnya cepet loading lho, ga perlu nunggu lama banget...ah coba internet di Jakarta juga gini yaa....
Hmmm...next trip kemana ya??


Day 5 (Saturday, 181210)
Hmmm....baru kali ini jalan2 sendirian di Qing He. Pagi2 (pa siang ya? soalnya dah jam 1 siang gitu...) dah brunch (breakfast n lunch) di rumah makan muslim didaerah Qing He. Seperti biasa sodara2 porsinya buaannnyaaakk banget.... Hufff, kenyang banget makan porsi makanan di sini. Kalo masih sisa bisa kita bungkus lho, nah kalo pengen bungkus kita tinggal bilang 'ta pau' aja deehh...

Everybody, sekedar pengetahuan aja nih, Bei jing tuh punya daerah2 yang di sebut 'ring' (bukan film horror itu lhoo...) Ring di Bei Jing ada 6, Qing He ada disekitar ring 5 deh, yang berarti lumayan jauh dari ring 1 (pusat), jadi semakin jauh ringnya, maka semakin jauh dari pusat kota. Keuntungannya sih, biasanya (walau jarang banget), sewa rumah di sini lumayan murah, jajanan juga lumayan murah....tapiiii...jaauuuhhh banget dari pusat sehingga kita kalo kita ada perlu di ring 1 harus naik busway or subway yang lumayan jauh gitu deh.

Udara saat gue jalan2 sangat2 dingiiinn...angin lumayan kenceng...hiii diiingin banget. Gue jalan2 ditaman dekat rumah. Di sana banyak orang2 tua yang sedang bermain kartu atau catur...kayanya seruuu banget. Banyak juga orang2 yang bawa hewan peliharaan (mostly dog) yang keliling2 taman sambil jalan2. Puas jalan2 ditaman, gue beli my favorite food, apalagi kalo bukan..... (benar sekali sodara2!) CUMI BAKAAARR!!!!!...... Enaaakkkk...!!!

Tukangnya nanya (kayanya sih) kok gue sendirian? Gue jawab 'Hao, meio feng yao (iya, ga ada teman)...' Hehehe...ternyata bisa juga jawab pake bahasa Cina deh.... Hmmm... Next trip kemana ya? Oh iya, hari Minggunya ada undangan makan2 dari teman2 Indo di Niu Jie nih... kalo gitu harus bersambung ke adventure 2 nih....see you!!

Trip to Beijing (Guang Zhou - Beijing)

On Friday, December 17, 2010 at 6:30pm

Finally my airplane dateng juga, setelah menunggu sekitar 10 menit (2 jam transit ngepas banget cuma buat jalan dari ujung ke ujung bandara Guang Zhou! Can you believe that? Memo: kalo mo transit cari yang jeda lebih dari 2 jam, kecuali udah hapal situasi n kondisi bandara!) pesawat akhirnya dateng juga.

Antrian boardingnya gila! Panjaaaanggg banget! (kaya mo antri sembako aja padahal ada dua jalur lho) Ternyata, pesawat yang kedua adalah pesawat Airbus yang kursinya banjar 10 (3 - 4 - 3) dan ternyata juga digabung sama penerbangan yang harusnya pake pesawat lain, wah penuh deh! Setelah cari kursi, gue duduk dibangku pak kusir eh..dibangku pesawat sesuai nomor. Belum lama duduk, ternyata dateng seorang bapak2 yang mengclaim itu kursinya, setelah kulihat nomor...ternyata gue salah duduk! Oh mi god...malunya ternyata nomor yang gue lihat tuh di baris depannya, setelah bilang du bu qi (itu doank bisanya) gue langsung pindah kursi.

Nunggu pesawat take off, gue bengong lagi sambil merhatiin kondisi pesawat and TV yang menunjukkan keadaan pesawat, suhu diluar, jarak, ketinggian, dsb dalam bahasa China (Ga ngerti blas!) and bahasa Inggris (Ooohhh...itu toh artinya), gue juga merhatiin jalur antara kursi yang ternyata lebih sempit dari pesawat pertama, wuiihhh...ini toh sebabnya kenapa gue ga bakal bisa jadi pramugari..secaraaa....jalan di selasarnya aja mesti miring2 ...hehehe...

Saat pembagian makan tiba, mesti pake bahasa tarzan lagi nih pikir gue...dan betulkan? Pramugari itu menawarkan pilihan (kok ya pas yang mukanya jutek ya?) dia bilang : wey have cukin an feshta (nah lo, apaan tuh? Mikir bentar...ooohhh chicken and...feshta? Hah?! Feshta?! Apaan tuh?) Gue pikir, chicken mah biasa mo nyoba fiesta ah (sumpah kedengarannya menarik!) Ternyataaa....festa tuh....fish! O Mi God! karena gue ga gitu suka fish n takut amisnya bikin mual dipesawat gue minta ganti aja...dan dengan juteknya dia ganti...duh cantik2 kok ga bisa senyum ni pramugari... pas minum gue tunjuk aja yang gue mau, kembali si pramugari jutek lagi...aahhh....bisa ganti pramugari ga ya? hehehe....

Kayanya pramugari2 tuh paling alergi orang asing deh (mank pas masuk ga diajarin bahasa Inggris ya?) Paling yang suka senyum n ramah sama orang asing adalah pramugari dengan seragam beda yang gue tebak adalah pramugari seniornya.

Setelah 3 jam dipesawat (film: Twilight lagi! Can you belive that? Untung kali ini headphone bisa dipake...Yiipiii, tapi film ga sampe habis keburu landing...Huuuuuu!!!) akhirnya landing di Beijing! Masalahnya, gue ga bisa menghubungi Mba Endang, duh takutnya dia nyari kemana2 nih....ah keluar dulu deh, baru mikir lagi. Gue langsung menuju tempat claim baggage buat ngambil tas dulu... Lammmmaaaaaa banget tas baru keluar!

Sumprit deh, saat2 yang paling mendebarkan adalah saat menunggu bagasi...takut nyasar ke Hongkong! (mungkin ga yaa?) Untunglah setelah orang2 yang nunggu hampir habis coz dah pada dapet bagasi semua, tas gue nongol juga...hmmff leganyaaa.... Luckly lagi, Mba Endang and suaminya ternyata dah nunggu dipintu keluar...Horreee....Akhirnya sampe ke Beijing juga!

Mba Endang sih bawa jaket n sarung tangan buat gue, katanya udara diluar dingin (ah, masa sih? kayanya ga dingin deh di bandara), gue pake sarung tangan tapi karena masih pake jaket gue ga ganti jaket.

Ternyata.......Ya Allah, DIIINGGIIIIIINNNNN BANGETS!!! (Ya iyalah -7'C gitu loh!) Tapiii, karena baru ngerasain udara sedingin ini, gue malah seneng banget! (Aneh ya?) Hehehe... soalnya seruuu sih! Masa napas kita jadi uap (Pokoknya kaya difilm2 gitu deh), pohon2 tinggal ranting2nya aja,  trus air dijalan juga beku (Sempet kepleset juga! Untung ga jatoh!) Pokoknya serasa masuk ke film2 korea, jepang or China (ya iya donk) yang biasanya cuma gue lihat di TV or DVD...WOW!!!

Ga enaknya sih, dijalan tuh kotor banget! Banyak muntahan n pup doggy (maaf yaa yang jijik) cuma pas pagi disapuin, jadi bersih lagi dehhh....

Mba Endang n Mas Andi, suaminya ngajak gue makan dulu... asiiikkk...my first Chinesee food! Gue pesen mie China yang ternyata porsinya banyaaakkkkk bangets! Eh, disini banyak restoran muslim juga ternyata.... Alhamdulillah.

Setelah puas makan sampe di ta pau (ini kita bilang kalo mo dibungkus), kita ke rumah mba Endang di distrik Qing He (Lingkar 4 dari Beijing, lumayan jauh tuh ) and setelah bersih2 gue sholat (Qhasar deh! siang tadi juga Qhasar, dengan diliatin orang2 di pesawat dari Jakarta ke Guang Zhou) truuuss kita tidur deh...(ga mandi soalnya diiingiiinnnn...hehehe) Nah, saat inilah petualang di Beijing dimulai...Eng...ing...eng....

 My First Chinesse Food in Bei Jing (Hmm...Yummyy)

 Me and Mba Endang

Minggu, 24 April 2011

Trip to Beijing (Jakarta - Guang Zhou)

Alhamdulillah, akhirnya bisa juga jalan2 ke kota dengan 4 musim, Beijing! Sengaja pergi pas winter dengan harapan bisa melihat es serut dari langit alias...salju...hehehe

Dengan mengucapkan Bismillahirohmannirrohim, pejagalan ini resmi dibuka..eh salah..gue berangkat jam 05.30 keterminal kayuringin buat naik bus 'Damri' ke Bandara Soekarno-Hatta. Untungnya bus yang mau berangkat masih menunggu beberapa menit (makasih pak sopir..hehehe), jadi gue bisa langsung naik dan enggak usah nunggu bus selanjutnya. Setelah membeli tiket bus, gue segera naik dan bus langsung melaju ke bandara.

Sesampainya di bandara (masih kosong, thanks God!) gue segera check in di counter China Southern (pesawat yang akan membawa gue ke Beijing dengan transit di Shang hai) dan membayar airport tax. Setelah itu, gue langsung menuju tempat menunggu (boarding) sampai pesawat gue berangkat, sayangnya pas sampai di pemeriksaan bandara, dalam tas gue terdapat 3 botol cairan yang lebih dari 100 ml. Setelah gue ingat2, ternyata ada 1 botol sambal kecil (duuhh, lupa nih dimasukin bagasi), satu botol air mineral (baru juga minum sedikit) dan sekaleng Tebs (maksudnya buat minum sambil nunggu). Petugas bilang kalo cairan itu harus dibuang atau gue ga bisa check in....

Waduh, daripada repot, gue taruh botol air mineral sama sambal, tapi Tebs langsung gue minum...mabok Tebs nih, maklum itu minuman teh bersoda, sementara gue belum sarapan pagi, tapiii....daripada dibuang atau dikasih ke petugas, khan sayang (hehehe...pelit bangets yaa?)

Akhirnya, setelah bisa masuk ke ruang tunggu pesawat, pukul 09.20 akhirnya gue eh pesawat gue dink...terbang meninggalkan Jakarta... Yiippiii.... akhirnya bisa naik pesawat lagi...Good Bye Jakarta, see you again in two weekss....!!!

Di pesawat mengerikan!! Kiri-kanan orang China melulu, pramugari juga berbahasa China, waduh! The worst of all, the toilet (eh salah, disini kita bilang lavatory) in plane is Horrible!! Bersih sih, tapi ga ada shower flush kaya toilet yang biasa kita lihat, jadi kita mesti pake tisu basah gitu...OH EM JIIIII!!! Kebiasaan kampung selalu mengingatkan gue buat pake segayung (bahkan bergayung2) air buat bilas setelah pis (apalagi pup...hehehe), sekarang cuma pake tissue basah.....Culture Shock!!
(Memo: jika anda mo ke luar negri bawalah tissue basah!!)

Setelah beradaptasi dengan si lavatory (untungnya ga ada yang antri karena gue sampe setengah jam di dalam) datanglah masalah kedua, headset gue ga nyalaaa.....hiks....hiks... padahal di tv lagi disetel film Ashton Kutcher yang pengen banget gue tonton....(belum nonton di bioskop, soale ketinggalan...) trus film Twilight: Eclipse (yang ini udah nonton sih, tapi tetep sayang khan?) Seebeeeellll deh (Deuuu...segitunya) Untungnya pas makan, pramugari bilang its good food, soalnya gue bilang no pork! Ternyata pasta with prawn...hmmmm Yummyy.....Eits nti dulu, makan di pesawat tuh kayanya musti cepet2 deh, masak bis bagiin makanan, minuman eh pramugari dah balik lagi buat ngambil bakinya...waduuhhh, keselek2 deh! Ternyata walaupun cepet dateng lagi, kita ga usah buru2 kok, cuma parno gue aja, jadi cepet2 deh makannya....bis itu pramugari jualan deh...gue? Berhubung celengan bagong gue ketinggalan, yaa...gue tidur boo!
Welcome Note at Guang Zhou

Jam 14.50 pesawat masuk bandara Guang Zhou, disini gue harus transit and ambil bagasi sebelum naik ke pesawat lanjutan menuju Beijing. Setelah landing, rutenya ke pemeriksaan imigrasi, disini paspor and boarding pass diperiksa, trus muka kita diliat2in deh ma petugasnya (gue ga nanggung lho yaa, klo tuh petugas akhirnya ngefens ma gue...wakakaka...mimpi lo!), antrinya lumayan panjang soalnya bareng sama orang Afrika n Pakistan pa India ya? Ah, tau deh! Jadi ngerasa pendeekkk banget (tapi lumayan, banyak yang kereenn...cuci mata gratis...hehehe)

Alhamdulillah langsung lolos...trus ngambil bagasi di claim baggage...syukurnya gue denger ada yang ngomong bahasa (tau donk klo bahasa itu sekarang secara internasional dah diartikan sebagai Bahasa Indonesia...heu..heu..heu..so tau kumat!), langsung gue tanya letak claim baggage and untungnya dia langsung ngasih tahu...ga jadi kesasar deh...horeee......

Transit at Guang Zhou (Tq buat orang yg sudah berbaik hati moto in gue)

Setelah tas ditangan, langsung ke counter China Southern lagi untuk check in, setelah bagasi ditaruh, petugasnya menyuruh gue ke area B 231 tapi sebelumnya harus lewat pemeriksaan petugas imigrasi lagi...disini kita diraba2 (iihhh geeliiii....untung yang meraba petugas cewek...aww...awww!). Setelah lolos, gue disuruh melanjutkan ke area B231 (perasaan gue disuruh-suruh mulu yee??)

Setelah kesasar (walo sempet narsis2an diikiiittttt....), gue tanya sana, tanya sini dengan bahasa inggris n tarzan ria (satu kali ke polisi bandara ganteng n baik hati ... uhuuyy!), akhirnya sampe juga di area 23. Ternyata area itu lumayan jauh lho, dari ujung ke ujung bandara!! Setelah itu gue nunggu sambil bengong (Gila, semua ngomong China!!!) pesawat selanjutnya untuk membawa gue ke Beijing.....
(Kayanya bersambung deh)